Nama asli : Kong-sang Chan
Tanggal lahir : 07 April 1954
Lahir di : Victoria Peak, Hong Kong
Zodiac : Aries
Terkenal sejak membintangi film "Drunken Master" (1978)
Tanggal lahir : 07 April 1954
Lahir di : Victoria Peak, Hong Kong
Zodiac : Aries
Terkenal sejak membintangi film "Drunken Master" (1978)
Chan Kong-sang atau yang akrab disapa Jackie Chan lahir di Hong Kong, 7 April 1954, dari pasangan Charles Chan dan Lee-Lee Chan, yang sama-sama bekerja di Konsulat Perancis di Hongkong. Semasa kecil, Jackie mendapat julukan Paopao yang artinya peluru meriam. Julukan itu didapat karena saat masih bayi, Jackie memiliki berat sekitar 5,4 kg.
Tahun 1960, ayah Jackie, Charles, berimigrasi ke Canberra, Australia, untuk bekerja sebagai kepala koki di kedutaan besar Amerika Serikat. Sementara Jackie dikirim ke sekolah opera Peking, China Drama Academy. Oleh Master Yu Jim-Yuen, Jackie mendapat pelatihan bela diri dan akrobat. Rupanya Jackie menunjukkan kalau dirinya adalah murid yang berbakat. Tak lama kemudian Jackie bergabung dalam kelompok akrobat dan bela diri
terkenal, Seven Little Fortunes. Dalam aksinya sebagai ahli bela diri cilik, Jackie memiliki nama panggung Yuen Lo dan bersahabat akrab dengan dua anggota Seven Little Fortunes yakni Sammo Hung dan Yuen Biao.
Berkat kelompok Seven Little Fortunes, Jackie berhasil memulai debut film pertamanya yang berjudul "Big and Little Wong Tin Bar" (1962). Beranjak remaja, Jackie sempat menjadi stuntman di film mendiang Bruce Lee, "Fist of Fury" (1972) dan "Enter the Dragon" (1973). Kala itu dia menyandang nama panggung, Chan Yuen Lung. Sayangnya, karir Jackie sebagai aktor muda kurang begitu bagus. Hal ini membuatnya terpaksa bersedia tampil telanjang di film komedi yang menampilkan adegan seks, "All in the Family" (1975). Film tersebut merupakan film pertama sekaligus film terakhirnya sebagai aktor yang bersedia beradegan intim. Bahkan dalam film "All in the Family", Jackie sama sekali tak menunjukkan kebolehannya dalam hal bela diri.
Merasa perjalanan karirnya tersendat-sendat, Jackie memutuskan untuk menyusul keluarganya di Canberra. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Dickson College dan bekerja sebagai pegawai konstruksi. Pengalamannya sebagai pekerja bangunan akhirnya justru membawa Jackie mendapatkan nama panggungnya. Penemuan itu bermula saat dia bersahabat dengan sesama tukang bangunan bernama Jack. Persahabatan itu membuatnya mendapat julukan Little Jack alias Jackie. Nama itulah yang akhirnya dipakai Jackie sebagai nama panggung dan mengantarkannya menjadi aktor yang sukses. Hal ini terbukti saat Jackie mendapat tawaran untuk bermain film Hong Kong terkenal tak lama setelah dia mengganti nama, "Snake in the Eagle's Shadow" (1978). Kepiawaian Jackie berakting sekaligus unjuk keahlian kung fu di film tersebut menyita perhatian para penggemar film Hong Kong. Kesuksesannya itu membuat Jackie terpilih untuk membintangi film legendaris "Drunken Master" (1978).
Masa-masa keemasan sebagai aktor pun dialami Jackie. Setelah sukses sebagai aktor film Hong Kong, Jackie mulai merambah dunia film Hollywood. Di awal perjuangannya untuk menjadi aktor Hollywood, Jackie sempat mengalami kegagalan dan hanya mendapat peran-peran kecil. Dia pun memutuskan untuk fokus sebagai aktor film Hong Kong. Keputusan tersebut diambil karena Jackie merasa dirinya lebih dikenal di negaranya sendiri dibandingkan Amerika Serikat.
Di era akhir 90an, Jackie kembali optimis untuk mengembangkan kemampuannya di Hollywood. Dia pun tampil dalam film garapan Golden Harvest dan Columbia Pictures, "Who Am I?" (1998). Film tersebut semakin melejitkan namanya dan membuat Jackie mendapat kesempatan untuk tampil di film box office seperti "Shanghai Noon" (2000), seri film "Rush Hour" dan "Shanghai Knights". Akting dan keahlian kung fu Jackie juga dapat disaksikan di beberapa film terbarunya seperti "The Spy Next Door" dan "The Karate Kid".
Tahun 1960, ayah Jackie, Charles, berimigrasi ke Canberra, Australia, untuk bekerja sebagai kepala koki di kedutaan besar Amerika Serikat. Sementara Jackie dikirim ke sekolah opera Peking, China Drama Academy. Oleh Master Yu Jim-Yuen, Jackie mendapat pelatihan bela diri dan akrobat. Rupanya Jackie menunjukkan kalau dirinya adalah murid yang berbakat. Tak lama kemudian Jackie bergabung dalam kelompok akrobat dan bela diri
terkenal, Seven Little Fortunes. Dalam aksinya sebagai ahli bela diri cilik, Jackie memiliki nama panggung Yuen Lo dan bersahabat akrab dengan dua anggota Seven Little Fortunes yakni Sammo Hung dan Yuen Biao.
Berkat kelompok Seven Little Fortunes, Jackie berhasil memulai debut film pertamanya yang berjudul "Big and Little Wong Tin Bar" (1962). Beranjak remaja, Jackie sempat menjadi stuntman di film mendiang Bruce Lee, "Fist of Fury" (1972) dan "Enter the Dragon" (1973). Kala itu dia menyandang nama panggung, Chan Yuen Lung. Sayangnya, karir Jackie sebagai aktor muda kurang begitu bagus. Hal ini membuatnya terpaksa bersedia tampil telanjang di film komedi yang menampilkan adegan seks, "All in the Family" (1975). Film tersebut merupakan film pertama sekaligus film terakhirnya sebagai aktor yang bersedia beradegan intim. Bahkan dalam film "All in the Family", Jackie sama sekali tak menunjukkan kebolehannya dalam hal bela diri.
Merasa perjalanan karirnya tersendat-sendat, Jackie memutuskan untuk menyusul keluarganya di Canberra. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Dickson College dan bekerja sebagai pegawai konstruksi. Pengalamannya sebagai pekerja bangunan akhirnya justru membawa Jackie mendapatkan nama panggungnya. Penemuan itu bermula saat dia bersahabat dengan sesama tukang bangunan bernama Jack. Persahabatan itu membuatnya mendapat julukan Little Jack alias Jackie. Nama itulah yang akhirnya dipakai Jackie sebagai nama panggung dan mengantarkannya menjadi aktor yang sukses. Hal ini terbukti saat Jackie mendapat tawaran untuk bermain film Hong Kong terkenal tak lama setelah dia mengganti nama, "Snake in the Eagle's Shadow" (1978). Kepiawaian Jackie berakting sekaligus unjuk keahlian kung fu di film tersebut menyita perhatian para penggemar film Hong Kong. Kesuksesannya itu membuat Jackie terpilih untuk membintangi film legendaris "Drunken Master" (1978).
Masa-masa keemasan sebagai aktor pun dialami Jackie. Setelah sukses sebagai aktor film Hong Kong, Jackie mulai merambah dunia film Hollywood. Di awal perjuangannya untuk menjadi aktor Hollywood, Jackie sempat mengalami kegagalan dan hanya mendapat peran-peran kecil. Dia pun memutuskan untuk fokus sebagai aktor film Hong Kong. Keputusan tersebut diambil karena Jackie merasa dirinya lebih dikenal di negaranya sendiri dibandingkan Amerika Serikat.
Di era akhir 90an, Jackie kembali optimis untuk mengembangkan kemampuannya di Hollywood. Dia pun tampil dalam film garapan Golden Harvest dan Columbia Pictures, "Who Am I?" (1998). Film tersebut semakin melejitkan namanya dan membuat Jackie mendapat kesempatan untuk tampil di film box office seperti "Shanghai Noon" (2000), seri film "Rush Hour" dan "Shanghai Knights". Akting dan keahlian kung fu Jackie juga dapat disaksikan di beberapa film terbarunya seperti "The Spy Next Door" dan "The Karate Kid".
0 komentar:
Posting Komentar